Arch Carrying Angels

Ngobrol seputar science, quran dan hanification

Archive for Agustus, 2009

Le Matine de Magicienne

Posted by qarrobin pada Agustus 5, 2009

Buku Louis Pauwels hal 72-79,  Hari sebelum Dhurakhapalam(Thaariq/Time-Machine/Mesin Waktu) di aktifkan. Di masa depan, atau secara relatif di masa lalu sebelum Time-Quake (waktu gempa) 26 Agustus 2001.

Le Matin des Magiciens (The Morning of The Magicians)

Sejarah keghaiban merupakan sejarah yang tak jelas. Sejarah ide diselimuti dalam kerahasiaan, merembes melalui kegelapan berabad-abad, sebelum tiba-tiba dilapisi lagi dalam “mistik” tahun 1960. Meski minoritas, kehadirannya tetap konstan dalam arus utama budaya konsumtif.

Yang masih “tersembunyi” belum banyak meninggalkan monumen, kebanyakan manuskrip berdebu yang ditemukan atau “ditemukan kembali” dalam kotak-kotak yang terlupakan dalam perpustakaan atau toko-toko buku. Kadang-kadang simbol kimiawi terukir dalam sebuah gereja atau pada bangunan yang secara mengejutkan selamat dari mata penyelidik.

Tokoh-tokoh sejarah “keghaiban” pun tidak mudah dilacak. Identitas asli biasanya diselubungi penyamaran. Nama samaran ini membuat saya ragu apakah orang-orang ini sebenarnya pernah ada.

Meski relatif baru, beberapa sumber dapat dibuktikan. Salah satunya adalah seorang sosialis dan kabbalis Perancis, Alphonse Louis Constant (1810-1875) atau lebih dikenal sebagai: Eliphas Levi. Dalam bukunya: The History of Magic (1859), terdapat berbagai untaian pemikiran esoterik, yang efeknya sarat dengan keghaiban.

Karyanya itu dipengaruhi para seniman, seperti Arthur Rimbaud, J. K. Huysmans, André Breton dan Erik Satie. Sumber lain adalah The Hermetic Order of the Golden Dawn, sebuah masyarakat esoterik pada awal abad ke 20 di London, dan anggota pembelotnya, Aleister Crowley (1875-1947).

Potret Crowley disertakan pada cover album Sergeant Pepper-nya The Beatles, dan imagery (pemikirannya) dapat ditemukan di dalam syair lagu John Lennon dan David Bowie. Di antara pengungkapan posisi Crowley lainnya sebagai salah satu leluhur dan simbol keghaiban yang sedang berkembang diantara masyarakat kontra budaya.

The Abbey of Thelema

Pada tanggal 1 Maret, 1920, Aleister Crowley dan sekelompok penggemar, tiba di Cefalù, Sicily, Italia dan pindah ke rumah kecil di pinggiran kota. Rumah yang sebelumnya disebut Villa Santa Barbara, telah berganti nama menjadi The Abbey of Thelema. Terinspirasi penulis Perancis Rabelais, yang sedang menyelesaikan bab bukunya: Gargantua (1534). Buku ini menggambarkan sebuah masyarakat ideal yang bernama Thélème. Artinya kira-kira: “Lakukan apa yang Anda inginkan.”

Walaupun berwatak hedonistik, yang berpusat di sekitar versi magisnya Crowley (Kabbalah dan Yoga), dengan penekanan khusus pada praktek tantrik, hetero dan ritual-ritual homoseksual, dan penggunaan obat-obatan untuk mempertinggi intensitas, hidup di dalam Abbey seringkali digambarkan sebagai suram.

‘The House’ bahkan tidak memiliki gas maupun listrik, dan tidak ada pipa ledeng. Kondisi umum yang kurang sehat sangat ekstrim, dan di musim panas udara dipenuhi dengan lalat, agas dan nyamuk. Dengan Crowley sebagai pengobat, kebajikan diktator yang terbaik darinya, dan yang mengerikan, mendalangi penyelewengan yang terburuk darinya, hari-hari di Abbey bisa jadi keras. Di atas itu, pelatihan magis yang teliti dan tak henti-hentinya.

Pendatang baru akan menghabiskan malam di “La Chambre des cauchemars”, ”The Room of Nightmares”, fitur prinsipnya: tiga dinding besar dilukis di Fresco, mewakili bumi, surga dan neraka, kebanyakan menggambarkan iblis, goblins dan adegan seks grafis .

Di sini, mahasiswa baru dari kelompok magis akan mengalami “The Nightside from Eden (sisi kelam surga). Melalui sebuah proses rahasia: mungkin campuran yang manjur dari ganja (hashish) dan madat (opium), yang dikelola oleh Crowley, seolah-olah dinding menjadi hidup. The idea (gagasan) di belakang cobaan berat atau siksaan adalah untuk merenungkan setiap setan (phantom) yang mungkin apat menyerang jiwa, untuk menghadapi “Abyss of Horror,” dan dengan demikian mendapatkan penguasaan atas pikiran.

Pendekatan ini mirip sekali dengan apa yang dilakukan 43 tahun kemudian pada masyarakat Timothy Leary, Catalina, yang mendirikan sebuah hotel kosong di pantai kota Meksiko yang sepi di Zihuatanejo. Dimana anggota duduk sendirian dalam menara penjaga-perenang di pantai, dengan dosis LSD, mengumpulkan kekuatan yang “irasional” mencoba untuk menerobos ke sisi lain.

ABRA Baca entri selengkapnya »

Posted in Time Travelling | Dengan kaitkata: , | 15 Comments »