Arch Carrying Angels

Ngobrol seputar science, quran dan hanification

Archive for the ‘qory dahara’ Category

Arch, Hyperspace and Superspace

Posted by qarrobin pada Januari 4, 2012

Allahh istiwa (mengarahkan) ‘alaa al ‘Arsy al ‘Azhiym (Metro of Arch)

Makna pertama istiwa adalah titik pertemuan seperti tangent (garis singgung) ke sphere (lingkaran). Makna kedua istiwa adalah untuk menyusun, untuk menyimpan. Allahh menciptakan kulli syai-in, setiap sesuatu, 1/~=0,000…1. Makna ketiga istiwa mengatakan tentang keberadaan Allahh, wholegram, who al ikram, Dia yang Unik.

Kemudian Allahh menciptakan 4 tiang Arch

Kemudian Allahh menciptakan The Quercy (Kursiy 002,255)

The Quercy merupakan layer over layer seperti DVD, ia adalah system perekaman multi-layer yang disebut Protected Tablet, Lawh Mahfuzh, Lembar Terpelihara

Lembar Terpelihara ialah dua dimensi (raqiym). Seperti suatu permukaan disc. The Quercy merupakan the Stereo atau the Holographic 3 dimensional state dari permukaan Raqiym ini.

Berikut adalah gambar Lawh Mahfuzh pada dimensi Hyperspace, Khidhir ditempatkan disini

Di dimensi Hyperspace ini Allahh menciptakan Sabiqun, Idris ditempatkan disini

056,010-011 : wa ssaabiquwna ssaabiquwna, –uwlaa-ika lmuqarrabuwna

dan orang – orang yang terutama (dalam keimanan), orang – orang yang terutama (di akhirat), demikian orang – orang yang dekat (dengan Allahh)

Malaikat Muqarrabuwn diwakili dengan tanda Taurus (suwaa’a), Leo (yaghuwtsa), Aquarius (wadda), dan Scorpio (nasra atau elang). Lihat di 071,023 surah Nuwh. Allahh menciptakan 12 menara (buruwj) dan di 12 menara Allahh menempatkan malaikat. Sphinx adalah lambang malaikat muqarrabuwn.

Ibrahhim berada di bagian atas dari surga utama itu dan dia berdampingan dengan Arsy. Dia adalah satu-satunya teman Allahh.

056,012-026 : fiy jannaati nna’iymi, tsullatun mmina l-awwaliyna, wa qaliylun mmina l-akhiriyna, ‘alaa sururin mmawdhuwnatin, mmuttaki-iyna ‘alay hhaa mutaqaabiliyna, yathuwfu ‘alay hhim wildaanun mmukhalladuwna, bi –akwaabin wa –abaariyqa wa ka-sin mmin mma’iynin, llaa yushadda’uwna ‘an hhaa wa laa yunzifuwna, wa faakihhatin mmimmaa yatakhayyaruwna, wa lahmi thayrin mmimmaa yasytahhuwna, wa huwrun ‘iynun, ka –amtsaali llu-lu-I lmaknuwni, jazaa-a bi maa kaanuw ya’maluwna, laa yasma’uwna fiy hhaa laghwan wa laa ta-tsiyman, illaa qiylan salaaman salaaman

di dalam surga pemeliharaan, suatu banyak dari orang – orang yang awal, dan suatu sedikit dari orang – orang yang akhir, atas dipan yang bertahtakan (dengan emas dan batu mulia), bersandar atas nya berhadapan, akan mengelilingi atas mereka wildan (YYy) yang tetap (muda), dengan gelas dan yang mengkilat dan cangkir (diisi) dari yang bermata-air, tidak akan pening dari nya dan tidak akan keracunan, dan buahan dari apa yang akan mereka (pilih) yang baik, dan daging burung dari apa yang akan mereka inginkan, dan huwr (YY) bermata-jeli, semisal mutiara yang tersimpan-baik, jaza dengan apa adalah yang akan mereka kerjakan, tidak akan mereka mendengar di dalam nya suatu yang sembrono dan tidak suatu yang menodai, kecuali suatu perkataan salaam salaam

Kemudian Allahh menciptakan Superspace di bagian bawah tiang ‘Arsy

Superspace ini disebut dengan saafiliyn (surah tiyn 095,005) lembar bagian bawah.

Sebuah foton dengan kelajuan cahaya, tidak dapat mengetahui apakah ada foton yang lain disekitarnya karena saling melaju dengan kelajuan cahaya, dimensi ini disebut dengan dimensi titik xi. ini merupakan salah satu makna dari an najmu tstsaaqib 086,003 bintang yang membuat lubang.

Dimensi-dimensi titik xi ini berada pada lembar yi dan zi dari saafiliyn. Universe kita tercerabut dari superspace ini wa nnaazi’aati gharqan 079,001 dan dicabut suatu yang tenggelam. 4 dimensi muncul sedangkan 7 dimensi yang lain berfluktuasi atau muncul (serve) dan tenggelam (reserve) dari superspace, 7 dimensi terowongan ini merupakan habli lwariyd 050,016 reserve hubble.

Superspace adalah mesin pengeram alam semesta. Salah satu osilasi energi disana menggelembung yang kita sebut sebagai titik putih dan alam semesta (+1) dengan kembaran nya (-1), tercabut. Struktur Superspace terdiri dari impulsmomentum intrinsik (+1i) dan tachyons (-1i). The farm of the universes adalah keadaan murni dari energi. Jika keadaan murni energi ini dengan arus, ke arah termodinamika lebih parah, maka alam semesta tercabut dan terbuka. Tachyons (-1i) mengalir lebih cepat dari cahaya. Setiap sesuatu yang melampaui kecepatan cahaya meningkatkan energi, misal anti-tachyon (+2i)2 = -4, dan tachyon (-2i)2 = -4.

Di dimensi Superspace ini Allahh menciptakan Sidra, Jibra-iyl dan Muhammad ditempatkan disini

056,027-038 : wa –ashhaabu lyamiyni maa –ashhaabu lyamiyni, fiy sidrin mmakhdhuwdin, wa thalhin mmandhuwdin, wa zhillin mmamduwdin, wa maa-in mmaskuwbin, wa faakihhatin katsiyratin, llaa maqthuw’atin wa laa mamnuw’atin, wa furusyin mmarfuw’atin, -innaa –an sya- naa hhunna –in syaa-an, fa ja’al naa hhunna –abkaaran, ‘uruban –atraaban, lli –ashhaabi lyamiyni

dan shahib kanan apa shahib kanan, di dalam Sidra makhdhud, dan thalhin yang bersusun, dan teduhan yang terbentang-luas, dan air yang tercurah, dan buahan yang banyak, tidak yang terpotong (berbuah) dan tidak yang terbatas, dan hamparan yang terangkat, bahwa jika kami menghendaki mereka (huwr) jika suatu kehendak, maka kami jadikan mereka gadis-perawan, penuh-cinta (lagi) sebaya, bagi shahib kanan

Posted in al quran, Alam Amr, haniif, qory dahara, Science | 13 Comments »

Inception

Posted by qarrobin pada Agustus 10, 2011

-a’udzu bi llahhi mina sysyaythaani rrajiym

bi smi llahhi rrahmaani rrahiym

 

Saya mendapatkan informasi tentang hanif tahun 2008, sedangkan file yang saya dapatkan tersebut berasal dari chat tahun 2001

hingga tahun 2011 ini saya baru menterjemahkan untuk saya pelajari, namun terjemahan itu pun belum selesai

setelah Kang Ragap mempertanyakan secara detail, saya pun mengkonfirmasi

namun terjadi kesalahan ketika saya mengambil kesimpulan

jika saya ingin mengedit koment tentang kesalahan tersebut, rasanya tidak etis

kalopun blog ingin dihapus, ada rasa sayang karena ada sebagian artikel fisika yang berasal dari pemikiran saya sendiri

jadi untuk sekarang, mungkin saya tidak akan memposting artikel lagi di blog ini

-in syaa-a llahh saya akan bouncing ke graceland di http://adlerallende.wordpress.com

saya haturkan maaf buat teman – teman semua, terima kasih atas saran, kritik dan ocehannya

Salaam salaam

 

Abu Qory Dahara

Posted in al quran, Alam Amr, haniif, Imam Mahdi, qory dahara, Science, Sejarah Islam, Time Travelling, Uncategorized | 24 Comments »

Siapa Dzulqarnayn?

Posted by qarrobin pada Februari 28, 2011

Kang Agorsiloku pernah bertanya, apakah masa depan di sisi Allah sudah terjadi? Saya akan menjawab dengan cerita Dzulqarnayn, yang mempunyai dua tanduk, lambang dua corong waktu, masa depan dan masa lalu.

018,083 : wa yas-aluwna ka ‘an dziy lqarna yni qul sa -atluw ‘alay kum min hhu dzikran

dan akan ditanyakan engkau dari pemilik dua tanduk, katakan akan aku bacakan atas kamu dari nya suatu ingatan.

Dzulqarnayn adalah orang pertama yang dapat menjelajah waktu dengan menggapai pada gelombang di kelajuan cahaya. Teori tentang menggapai kelajuan cahaya juga saya temukan secara independent, lihat artikel Massa kelajuan sama dengan massa gravitasi. Selain secara gerak lurus, untuk menggapai kelajuan cahaya juga dapat dibuat dengan gerak melingkar, cincin singularity. Dimensi tempat ketika kelajuan cahaya tergapai saya sebut dengan qory dahara, kota waktu.

018,084 : inna makkannaa la hhu fiy l-ardhi wa –aatay naa hhu min kulli syay-in sababan

bahwa kami tempatkan bagi nya, di dalam bumi dan kami berikan ia dari tiap sesuatu, suatu sebab.

Masa depan dapat menjadi sebab, yang mengubah masa lalu dan meng’aqibatkan masa depan berubah. Dzulqarnayn bukan nama asli, namun merupakan nama panggilan. Nama asli Dzulqarnayn adalah Axel Heiberg, seorang engineer (Jerman, saya kira) bekerja di konstruksi jalur kereta api Baghdad pada paruh kedua abad sebelumnya dan disana bertemu dengan “Mawlana Khalid Baghdadi”, seorang Muslim shufi, Axel menjadi Muslim dan memperoleh beberapa rahasia kosmik dari Baghdadi, yang ia terima dari Khidhir.

Ketika Axel jadi muallaf, orang Kristen arab yang lain memanggilnya “Al-layn” (yang terkutuk), dan dia menggunakan kata ini sebagai nama panggilan dan menyadur nya sebagai “Allein”. Kalo di Indonesia disadur menjadi Si “Alan”. Dia kemudian meneruskan rahasia-rahasia ini ke pengganti nya bersama dengan nama panggilan ini. Allein disadur ke bahasa dari setiap pengganti, jadi ia adalah “Karl Michael Allen” ketika dia dari Jerman, “Carl Michael Allan” ketika dia dari Inggris, dan “Carlos Miguel Allende” ketika dia dari Latin. “Allein” yang ke dua adalah “Jorge Luis Borges”, penulis cerita terkenal dari Argentina, dan karena itu “Carlos Miguel Allende”, orang yang sama yang menurut dugaan orang menulis “Allende Letters” yang terkenal kepada “Jessup” (Lihatlah buku case for ufos annotated, “The Aleph” dari penulis under this light). “Allein” yang terakhir adalah, tentunya, “Hans von Aiberg”, cucu dari Axel Heiberg.

Hans membedakan dua tipe dari “penjelajahan mundur dalam waktu”: Tipe yang pertama, penjelajah melewati “sphere waktu” dengan UFO nya atau apapun itu melalui lubang parellel ke diameter yang disebut “chronosphere” dan menjelajah sebagai “dirinya”, sebagaimana yang dialami Khidhir. Tipe yang kedua, penjelajah dikirim mundur ke “masa lalu” melalui beberapa “teknologi genetik”, namun dengan cara ini dia tidak dapat menjelajah sebagai “dirinya”, dia harus mengalami peremajaan dan melupakan masa lalunya, yang adalah masa depan terhadap kita, sebagaimana  yang dialami Joshua. Terdapat, juga, jumlah maksimum dari generasi yang boleh ia jelajahi mundur dalam waktu (Hans menkalkulasi jumlahnya). Mundur dalam waktu, dia dilahirkan kembali oleh “leluhur asal” dirinya melalui yang disebut “the external pregnancy”, sebagaimana Joshua terlahir dua kali, kemudian dibimbing dan diberikan rahasia-rahasia dari science dan teknologi masa depan oleh “tipe yang pertama” dari penjelajah yang mengunjungi. Hans sendiri mengklaim sebagai “tipe yang kedua” begitupun dengan Einstein. Dia membantah dengan mengatakan bahwa tak ada lahat (pusara) bagi penjelajah waktu, sebagaimana tidak ada bagi Einstein, karena ada yang membawa Einstein ke masa depan.

018,085 : fa –atba’a sababan

maka (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,086 : hattaa idzaa balagha maghriba sysyamsi wajada hhaa taghrubu fiy ‘aynin hami-atin wa wajada ‘inda hhaa qawman qul naa yaa dza lqarna yni immaa -an tu’adzdziba wa immaa -an ta ttakhidza fiy hhim husnan

Hingga bila sampai tempat terbenam matahari (sekitar 22 Desember ke NorthWest), mendapati nya terbenam di dalam suatu mata air (berlumpur) hitam (antara Thule Qaanaaq dan Ellesmere di Geomagnetic Pole), dan mendapati di lantai nya suatu kaum (ras Nefilim), berkata kami hai dzulqarnayn jika apa supaya mengadzab, dan jika apa supaya mengambil di dalam mereka suatu kebagusan.

Pada penjelajahan pertamanya ke masa lalu, Axel sampai di Laut Hitam. Pohon Sidrah juga memerah disini. Axel mendapati ras Nefilim. Pada awalnya Axel mengira tempat ini adalah Kanada di sebelah utara pulau gletser. Kemudian Khidhir muncul dan mengatakan bahwa terdapat kutub geomagnetic yang berpindah dari Utara Kanada ke Laut Hitam.

Tempat kutub geomagnetik yang baru ini diberi nama Thule Qaanaaq, Bagian Utara GreenLand, Negara Dzulqarnayn di masa lalu. Tiga pulau Greenland, Pulau yang hijau dahulunya, kita bisa bilang. (Kini di atasnya ditutupi dengan es seperti satu pulau, tapi foto-foto satelit dan lebih mengejutkan pada peta Piri Reis adalah tiga pulau.)

018,087 : qaala –ammaa man zhalama fa sawfa nu ‘adzdzibu hhu tsumma yuraddu –ilaa rabbi hhi fa yu’adzdzibu hhu ‘adzaaban nnukran

Berkata (Dzulqarnayn), adapun sesiapa zhalim (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya) maka sawfa kami ‘adzab ia, kemudian yuraddu kepada rabb nya, maka di’adzab ia, suatu ‘adzab suatu nukra

018,088 : wa –ammaa man –aamana wa ‘amila shaalihan fa la hhu jazaa-an alhusnaa wa sa na quwlu la hhu min –amri naa yusran

dan adapun sesiapa berpendirian dan mengerjakan suatu kebajikan maka bagi nya balasan yang bagus dan akan kami titahkan bagi nya dari perintah kami suatu yang mudah.

018,089 : tsumma –atba’a sababan

kemudian (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,090 : hattaa idzaa balagha mathli’a sysyamsi wajada hhaa tathlu’u ‘alaa qawmin llam na j’al la hhum min duwni hhaa sitran

Hingga bila sampai tempat muncul matahari (sekitar 22 Juni ke NorthEast), mendapati nya muncul atas suatu kaum yang belum kami jadikan bagi mereka dari seberang nya (di Axel Heiberg Island) suatu perlindungan (setiran).

Pada penjelajahan keduanya ke masa lalu, Axel sampai di Utara Kanada. Pohon Sidrah memerah disini yang dari seberang nya di kelilingi es yang luas dengan kedinginan -45 centigrade. Axel berada pada kutub geomagnetic lama, dan menamakan pulau itu dengan namanya, Axel Heiberg Island.

018,091 : kadzaalika wa qad ahath naa bi maa laday hhi khubran

Demikian dan sungguh kami liputi dengan apa yang di sisi nya suatu khabar

018,092 : tsumma -atba’a sababan

kemudian (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,093 : hattaa idzaa balagha bayna ssadda yni wajada min duwni hhimaa qawman llaa yakaaduwna yafqahhuwna qawlan

hingga bila sampai di antara dua bendungan, mendapati dari seberang keduanya suatu kaum yang hampir tidak difaqihkan perkataan

Pada penjelajahan ketiganya ke masa lalu, Axel tiba di antara dua lubang cacing, pintu pertama berada di bumi dan pintu ke-dua berada di planet yang lain, dan dari seberang kedua lubang cacing, yakni pada pintu ke-dua terdapat kaum ya-juj dan ma-juj yang hampir tidak faqih perkataan

065,012 : Allahhu lladziy khalaqa sab’a samaawaatin wa mina l-ardhi mitsla hhunna yatanazzalu l-amru bayna hhunna li ta’lamuw –anna llahha ‘alaa kulli syay-in qadiyrun wa –anna llahha qad –ahaatha bi kulli syay-in ‘ilman

Allah yang menciptakan tujuh langit, dan dari bumi seperti mereka, diturunkan perintah di antara mereka, bagi mengetahui bahwa Allah atas tiap sesuatu kuasa, dan bahwa Allah sungguh liputi dengan tiap sesuatu suatu ilmu

042,029 : wa min –aayaati hhi khalqu ssamaawaati wa l-ardhi wa maa batstsa fiy hhimaa min daabbatin wa hhuwa ‘alaa jam’i hhim –idzaa yasyaa-u qadiyrun

dan dari ayat-ayat Nya, penciptaan langit dan bumi dan apa yang disebarkan di dalam mereka dari suatu yang melata dan Dia atas mengumpulkan mereka bila dikehendaki kuasa.

018,094 : qaaluw yaa dzaa lqarnayni -inna ya-juwja wa ma-juwja mufsiduwna fiy l-ardhi fa hhal na j’alu la ka kharjan ’alaa –an taj’ala bayna naa wa bayna hhum saddan

berkata hai dzulqarnayn bahwa ya-juj dan ma-juj perusak di dalam bumi maka hal kami jadikan bagi engkau suatu pengeluaran atas supaya menjadikan antara kami dan antara mereka suatu bendungan

Penduduk bumi meminta kepada Dzulqarnayn untuk menutup kedua lubang cacing itu

018,095 : qaala maa makkanniy fiy hhi rabbiy khayrun fa -a’iynuwniy bi quwwatin aj’al bayna kum wa bayna hhum radman

berkata (dzulqarnayn) apa yang ditempatkan aku di dalam nya (oleh) rabb ku lebih baik, maka sediakan aku dengan kekuatan, aku jadikan antara kamu dan antara mereka endapan (redaman)

018,096 : -aatuwniy zubara lhadiydi hattaa -idzaa saawaa bayna shshadafayni qaala nfukhuw hattaa -idzaa ja’ala hhu naaran qaala –aatuwniy -ufrigh ’alay hhi qithran

berikan aku lempengan besi, hingga bila sama antara dua kulit kerang, berkata (dzulqarnayn) pompa hingga bila menjadi ia api, berkata (dzulqarnayn) berikan (kepada) ku, (untuk) aku kosongkan atas nya suatu kitaran (diameter)

Besi adalah elemen yang dapat bertahan di dalam lubang hitam, dan Axel menggunakan besi untuk membuat black point, besi yang mengendap menjadi dimensi titik. Sama dengan lubang hitam, proses membuat black point yakni membuat elemen besi mengembang, kemudian dibuat peneguhnya menimpanya hingga horizon dari diameter yang kosong menutupi kedua kulit kerang (pintu lubang cacing)

018,097 : fa maa sthaa’uw –an yazhhharuw hhu wa maa stathaa’uw la hhu naqban

maka apa akan tunduk supaya dinampakkan ia (untuk dilalui) dan apa akan tunduk bagi nya suatu tembusan

018,098 : qaala hhaadzaa rahmatun mmin rrabbiy fa -idzaa jaa-a wa’du rabbiy ja’ala hhu dakkaa-a wa kaana wa’du rabbiy haqqan

berkata (dzulqarnayn) ini pengaturan dari rabb ku, maka bila datang janji rabb ku, menjadi ia terbuang dan adalah janji rabb ku suatu yang lengkap

021,096 : hattaa -idzaa futihat ya-juwju wa ma-juwju wa hhum mmin kulli hadabin yansiluwna

hingga bila dibukakan ya-juj dan ma-juj, dan mereka dari tiap punuk menyelinap

018,099 : wa tarak naa ba’dha hhum yawma–idzin yamuwju fiy ba’dhin wa nufikha fiy shshuwri fa jama’ naa hhum jam’an

dan kami biarkan sebagian mereka di hari itu berinterferensi di dalam sebagian (yang lain), dan dipompa di dalam terompet, maka kami kumpulkan mereka suatu kumpulan

Dzulqarnayn, dua tanduk inilah sebenarnya yang menjadi lambang di atas setiap masjid tanpa disertai lambang bintang, lambang itu bukan lambang bulan sabit. Ibrahim melarang membuat lambang bulan dan bintang.

Di sisi Allah, masa depan sudah terjadi, namun komentar saya terhadap ayat-ayat di atas perlu teman-teman buktikan sebelum menerimanya, takwil yang benar hanya di sisi Allah.

Untuk pertanyaan Kang Agorsiloku berikutnya, setelah saya baca artikel Kang Agorsiloku, saya akan mengambil inti dari pertanyaan Kang Agorsiloku.

Apakah pertemuan dua waktu relativitas mungkin terjadi?

Ambil sebuah kertas, buatlah dua lubang yang berdekatan. Sebuah partikel seperti elektron dapat melalui dua lubang pada sa’at yang sama. Selain massa, muatan elektrik nya dan magnetic moment nya, untuk mendefinisikan partikel kita tambahkan spin yang terdiri dari dua fase seperti lekukan tanah yakni gunung dan lembah. Elektron-elektron yang melapisi inti atom dapat membentuk lempengan logam yang solid. Elektron adalah jibaal dalam ukuran kecil.

027,088 : wa taraa ljibaala tahsabu hhaa jaamidatan wa hhiya tamurru marra ssahaabi, shun’a llahhi lladziy –atqana kulla syay-in –inna hhu khabiyrun bi maa taf’aluwna

dan (kamu) lihat jibaal, (kamu) hitung ia suatu yang solid, dan dia merentang (seperti) rentangan awan, perbuatan Allah yang menekunkan tiap sesuatu bahwa Ia mengabarkan dengan apa yang (kamu) lakukan.

marra = yang simetris, yang tercermin, yang sama, yang rata, yang merentang

efek pergeseran merah dari foton yang dipancarkan elektron yang menjauhi pengamat, dikarenakan posisi awal foton yang dipengaruhi oleh gerak posisi elektron yang memancarkannya sehingga terjadi efek pengembangan ruang. Begitupun efek pergeseran biru dari foton yang dipancarkan elektron yang mendekati pengamat, dikarenakan posisi awal foton yang dipengaruhi oleh gerak posisi elektron yang memancarkannya sehingga terjadi efek penyusutan ruang.

Terhadap elektron itu sendiri, elektron tidak melihat perentangan posisi awal foton. Namun terhadap pengamat secara relative terjadi perentangan posisi awal foton. Perbedaan relative ini dikarenakan pengamat benar-benar berada pada kerangka yang memiliki rentangan ruang yang dilalui elektron. Ini berarti gerak di dalam ruang adalah perentangan posisi, yakni gelombang probabilitas dari posisi.

Jangka ruang-waktu elektron berbeda secara relative dengan jangka ruang-waktu pengamat. Contoh yang lain : Ketika syihab (sinar kosmik) mencapai permukaan bumi, mereka ditemukan mengandung partikel, the μ mesons (muon) yang hidup di bumi hanya selama a millionth of a second, waktu yang singkat (tertentu) ini kita sebut hiyn di dalam al quran, meretaskan diri dengan radio-activity. Partikel-partikel muon ini tercipta (muncul) 30 km di udara ketika inti atom di atmosfer planet kita ditumbuk oleh syihab (sebagian besar proton).

Misal muon muncul di ketinggian 9,5 km dengan umur hiyn 2 μs (2 * 10^-6 s) dan meluruh menjadi elektron atau positron. Terhadap jangka ruang-waktu muon, dengan kelajuan 2,994 * 10^8 m/s (0,998 c), jarak 9500 m menyusut menjadi 600 m.

Terhadap kerangka pengamat secara relative usia hiyn muon 2 μs mengalami peremajaan waktu menjadi 31,6 μs dengan jangka ruang 9,5 km. Massa muon juga akan bertambah dengan factor Lorentz, namun pertambahan ini relative terhadap kerangka pengamat. Terhadap kerangka muon itu sendiri, tidak terjadi pertambahan massa.

Misal muon meluruh menjadi elektron dengan arah momentum tegak lurus dan melalui dua lubang pada kertas kita tadi pada sa’at yang sama

Terhadap elektron itu sendiri, elektron tidak melihat perentangan spin nya menjadi fase-fase yang berinterferensi dengan spin nya sendiri, karena rentang 9500 m menyusut menjadi 600 m. Namun terhadap pengamat secara relative terjadi perentangan posisi akhir elektron. Perbedaan relative ini dikarenakan pengamat benar-benar berada pada kerangka yang memiliki rentangan ruang yang dilalui muon sejangka 9,5 km. Ini berarti pengamat mendapatkan gelombang probabilitas dari posisi elektron yang bersuperposisi di antara rentang dua lubang yang dilalui elektron pada sa’at yang sama.

Ruas ruang yang dilalui oleh muon sebanding dengan ruas waktu yang dialami muon. Karena pengamat berada pada jangka ruang-waktu yang berbeda secara relative dengan muon, maka muon dalam syihab mencapai permukaan laut dalam jumlah besar, muon menembus tiap satu sentimeter persegi permukaan bumi, rata-rata lebih dari satu kali tiap menit.

Jadi, dengan waqtu ‘ashr, muon-muon dapat menjangkau rentang yang jauh, mereka telah melampaui masa hidup mereka dengan perhitungan kita secara relatif. Tetapi hiyn mereka bukan ‘ashr kita. Penjelajahan mereka dibuat di keabadian dahr, dan mereka hanya memasuki waqtu dahr ketika mereka kehilangan energi mereka bila tiba di permukaan laut.

Dimana, kemudian, posisi kita kini? ketika partikel diperhitungkan, waqtu menjelajah dalam dua arah secara serentak – kala dahulu dan kala kemudian pada dua lubang kertas pada sa’at yang sama. Pada kecepatan yang sangat tinggi, pada kelajuan cahaya, misalnya, dari mana waqtu datang?

Perangkat pengamatan seperti CERN dibangun untuk menghasilkan kondisi-kondisi ini. Dalam cara ini drawers of time, sebagaimana ia semestinya, dapat diciptakan dimana object-object memperoleh hanya rentang hidup yang singkat akan ditempatkan dan dicagar dalam dimensi keempat. Wadah ini akan menjadi sebuah hollow glass ring (zujaaja 024,035) di tempatkan di dalam sebuah medan dari intense (syadiid) energy dimana partikel-partikel akan berotasi begitu deras bahwa bagi mereka waqtu akan hampir dihentikan untuk muncul. Sebuah rentang hidup dari hiyn karenanya boleh jadi diberlangsungkan dan diamati selama bermenit, atau bahkan berjam. …

ini tidak harus dikira bahwa kala dahulu berlindung ke dalam kekosongan; waqtu adalah satu dan abadi, dimana kala dahulu, kala kini dan kala kemudian hanyalah roman-roman yang berbeda – “tekanan” yang berbeda, jika kalian suka – dari sebuah keberlangsungan, rekaman ketakdapatberubahan dari keberadaan yang terus-menerus.

Dalam kisah shahib al kahfi, andaikan posisi mereka sa’at itu tidak tidur, maka mereka akan melihat resultante semua gerak dan masa saat ini bersuperposisi satu sama lain untuk mencapai masa depan. Dalam waktu sekitar 8 jam, mereka mengalami bahwa kala dahulu telah selesai dan tiba di 309 tahun di kala kemudian. Bersamaan dengan itu mereka melihat ayat “…kulla yawmin hhuwa fiy sya-nin” (055,029) hanya dalam waktu 8 jam, yang seharusnya ditempuh manusia dalam 309 tahun dalam kesabaran, salah satu ilmu yang diajarkan Khidhir ke Musa.

018,067 : qaala –inna ka lan tastathiy’a ma’iya shabran

berkata (Khidhir) bahwa engkau (Musa) tidak akan sanggup sabar beserta ku.

Pada tingkat partikel muon, dalam satu detik yang kita alami, kita tidak dapat membedakan apakah kita mengalami waqtu hiyn 2 μs (2 * 10^-6 s), ataukah kita mengalami waqtu ‘ashr 31,6 μs (31,6 * 10^-6 s). Kita mengalami kedua waktu relativitas itu secara bersamaan. Pada waqtu hiyn kita mengalami bahwa kala dahulu telah selesai dan tiba di kala kemudian yakni di 2 μs, sedangkan pada waktu ‘ashr kita mengalami bahwa kala dahulu belum selesai dan masih menyisakan 29,6 μs.

Jika kita pergi ke masa lalu untuk membunuh orang tua atau leluhur kita, apakah kita tidak jadi dilahirkan sehingga tidak pernah dilahirkan?

jika si penjelajah waktu  membunuh orang tua atau leluhurnya, hal itu tidak merubah takdir kematian dari mereka, karena di masa depan mereka tetap akan mengalami kematian. Pada tipe pertama dari penjelajah waktu, ia pergi sebagai “dirinya sendiri”, jadi ia akan tetap hidup dan akan mengalami kematian sesuai waqtu yang mengalir relatif terhadap dirinya.

Apakah bisa si penjelajah waktu pergi ke masa depan untuk bertemu cucu keturunan mereka?

Dalam kisah shahib al kahfi, jika salah satu dari mereka sudah memiliki anak, dan keturunan berlanjut, maka ia bisa menemui cucu keturunan nya. Begitupun jika salah satu dari mereka belum memiliki anak, maka ia tidak mempunyai cucu keturunan untuk ditemui.

Posted in al quran, haniif, qory dahara, Science, Sejarah Islam, Time Travelling | Dengan kaitkata: | 29 Comments »

Massa Kelajuan sama dengan massa gravitasi

Posted by qarrobin pada November 29, 2010

Pengamat A berdiri di depan jendela mobil bis yang melaju lurus pada vector v dengan kelajuan tetap 3m/s. Misal intensitas gravitasi pada vector g adalah 4m/s^2. Kemudian pengamat A melepaskan sebutir batu dengan massa misal 6 gr ke  tepi jalan raya, tanpa melemparkannya. Maka dengan mengabaikan pengaruh hambatan udara, A melihat batu itu jatuh secara lurus pada vector g. Jika tidak ada intensitas gravitasi, maka batu tidak akan jatuh ke tanah, namun akan melaju lurus pada vector v dengan kelajuan tetap 3m/s. Kita akan menyebut “gerak batu relatif terhadap vector v” dengan line-like.

Pengamat B yang berdiri di tepi jalan raya melihat batu itu jatuh ke tanah dalam garis diagonal pada vector r. Kita akan menyebut “gerak batu relatif terhadap intensitas gravitasi” dengan space-like.

Pengamat B melihat, relatif terhadap intensitas gravitasi, batu menempuh jarak 5 m pada vector r dalam 1 detik dengan kelajuan tetap 3m/s.

Sekarang kita andaikan mobil bis diam, dan kita andaikan bahwa tidak ada intensitas gravitasi, kemudian pengamat A melemparkan batu pada vector r dengan kelajuan 3m/s, maka batu akan menempuh jarak 5m pada vector r dalam 1+2/3 detik, atau batu menempuh jarak 3m pada vector r dalam 1 detik.

Sekarang kita andaikan mobil bis melaju lurus pada vector v dengan kelajuan tetap 3m/s, dan kita andaikan bahwa tidak ada intensitas gravitasi, kemudian pengamat A melepaskan batu tanpa melemparkannya, maka batu akan menempuh jarak 3 m pada vector v dalam 1 detik.

Sekarang kita andaikan mobil bis melaju lurus pada vector v dengan kelajuan tetap 3m/s, dan kita andaikan bahwa ada intensitas gravitasi 4m/s^2 pada vector g, kemudian pengamat A melepaskan batu tanpa melemparkannya, maka batu akan menempuh jarak 5 m pada vector r dalam 1 detik dengan kelajuan 3m/s.

Relatif terhadap intensitas gravitasi, pengamat B juga melihat kelajuan batu 3m/s tidak berubah pada vector r, dan batu menempuh jarak 5 m dalam 1 detik.

Jadi kelajuan batu tidak berubah ketika berada di dalam intensitas gravitasi, dan kita sebut vector g sebagai space-like. Intensitas gravitasi membuat penyusutan waktu dari 1+2/3 detik menjadi 1 detik. Intensitas gravitasi juga membuat penyusutan jarak dari 5m menjadi 3m. Karena kelajuan batu tidak berubah, maka massa batu 6 gr juga tidak berubah.

Massa gravitasi sama dengan massa diam.

Relatif terhadap batu, dalam system koordinat batu, vector g yang diciptakan oleh intensitas gravitasi dapat kita anggap tidak ada (hollow), karena kelajuan batu tetap tidak berubah baik terhadap vector v maupun terhadap vector r. Begitupun vector g pada ruang semesta kita merupakan kedalaman hollow relatif pada bidang datar Superspace.

Karena kita berada pada kedalaman hollow ruang vector g, kita melihat probabilitas posisi dari partikel kuantum. Jika kita mendapatkan gambaran partikel, gambaran itu merupakan superposisi dari amplitude fase.

Sekarang kita ubah batu pada vector v tadi menjadi foton pada vector c, dan agar tampak sederhana, kita pangkas 300.000.000 m/s menjadi 3 m/s. Kita ubah juga intensitas gravitasi pada vector g menjadi kelajuan pesawat 2,4m/s pada vector s 4m. Jika vector s diteruskan, maka akan menjadi vector r yang orthogonal (searah) dengan vector s 5m yang ditempuh foton dalam 1 detik dengan kelajuan 3m/s.

Sebuah pesawat dengan massa misal 600 kg meninggalkan bumi dengan kelajuan 2,4m/s dan menempuh 4m pada vector s dalam 1 detik.

Sekarang kita andaikan pengamat A di dalam pesawat melepaskan sinyal foton pada arah vector c. Pengamat A akan melihat foton yang dilepaskannya merambat secara lurus pada vector c dengan kelajuan 3m/s. Kita akan menyebut “gerak foton relatif terhadap vector c” dengan line-like.

Pengamat B di bumi, relatif terhadap intensitas kelajuan pesawat, melihat foton merambat dalam garis diagonal pada vector r dengan kelajuan yang tetap 3m/s dan menempuh 5m vector r dalam 1 detik. Sebagaimana kelajuan foton tidak berubah pada vector r, maka kelajuan pesawat juga tidak berubah pada vector s. Karena kelajuan pesawat tidak berubah, maka massa pesawat 600 kg juga tidak berubah.

Massa kelajuan invariant terhadap pengamat. Massa kelajuan sama dengan massa gravitasi.

Massa gravitasi sama dengan massa diam.

Jadi kelajuan pesawat tidak berubah ketika berada di dalam intensitas kelajuan, dan kita sebut vector s sebagai space-like. Intensitas kelajuan membuat penyusutan waktu dari 1+2/3 detik menjadi 1 detik. Intensitas kelajuan juga membuat penyusutan jarak dari 5m menjadi 3m. Intensitas kelajuan juga membuat penyusutan jarak dari 4m menjadi 2,4m.

Sekarang kita andaikan pesawat masih di bumi, kemudian pengamat A melepaskan sinyal foton pada vector r dengan kelajuan 3m/s, maka foton akan menempuh jarak 5m pada vector r dalam 1+2/3 detik dengan posisi awal foton dimulai dari bumi, atau foton menempuh jarak 3m pada vector r dalam 1 detik.

Sekarang kita andaikan pesawat masih di bumi, kemudian pengamat A melepaskan sinyal foton pada vector r yang orthogonal (searah) dengan vector s dengan kelajuan 3m/s, maka foton akan menempuh jarak 5m pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s dalam 1+2/3 detik dengan posisi awal foton dimulai dari bumi, atau foton menempuh jarak 3m pada vector r yang orthogonal (searah) dengan vector s dalam 1 detik dengan posisi awal foton dimulai dari bumi.

Sekarang kita andaikan pesawat beranjak dari bumi pada vector s dengan kelajuan 2,4 m/s, kemudian pengamat A melepaskan foton pada vector r yang orthogonal (searah) dengan vector s, maka foton akan menempuh jarak 5m pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s dalam 1 detik dengan kelajuan 3m/s dengan posisi awal foton dimulai dari bumi.

Setelah pesawat menempuh vector s dalam satu detik, pengamat A melihat foton pada vector c merambat pada garis lurus dengan kelajuan 3m/s, ini berarti posisi awal foton mengikuti kelajuan pesawat.

Begitupun setelah pesawat menempuh vector s dalam satu detik, pengamat A melihat posisi awal foton pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s mengikuti kelajuan pesawat. Sehingga pengamat A melihat foton pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s menempuh jarak 1m dalam 1 detik dengan posisi awal foton dimulai dari posisi akhir vector s.

Relatif terhadap posisi akhir vector s, dalam system koordinat pesawat, vector s yang diciptakan oleh intensitas kelajuan pesawat dapat kita anggap tidak ada (hollow), karena intensitas kelajuan pesawat dapat kita setarakan dengan intensitas gravitasi. Kita akan menyebut “gerak foton relatif terhadap intensitas kelajuan pesawat” dengan space-like.

Relatif terhadap intensitas gravitasi, jika pengamat A menganggap pesawatnya diam relatif terhadap intensitas gravitasi maka pengamat A melihat foton pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s merambat dengan kelajuan 1 m/s. Semakin kelajuan pesawat meningkat, semakin intensitas gravitasi meningkat dan semakin kelajuan cahaya menurun. Ketika v pesawat setara dengan c, maka tak ada foton pada vector r orthogonal (searah) dengan vector s terpancar dari pesawat ke ruang semesta kita, atau pesawat memasuki bidang datar Superspace dan terpantulkan mundur ke masa lalu. Elektron dengan kelajuan tinggi jika bertumbukan dengan foton, dapat menjadi pasangan foton dan positron yang spin nya mundur.

Ketika v pesawat setara dengan c, vector s akan menyusut menjadi dimensi titik. Ketika v pesawat setara dengan c, foton masih dapat terpancar pada vector c.

Ketika v pesawat setara dengan c, posisi awal foton pada awal vector s bersuperposisi dengan posisi awal foton pada akhir vector s.

Pada vector c, superposisi keadaan (state) foton diteruskan pada polarisasi fraksi sin^2a dan foton terpancar pada vector c. Pada vector v yang kelajuannya setara dengan vector c, superposisi keadaan (state) foton diserap pada polarisasi fraksi cos^2a, dan tidak ada foton terpancar pada vector s.

Menurut prediksi elektrodinamika klasik, polarisasi akan memecah amplitude panjang gelombang menjadi 2 fase, sebagian fase (energi) ke fraksi sin^2a, dan sebagian fase (energi) ke fraksi cos^2a. Namun observasi keadaan (state) foton tetap memberikan keseluruhan fase (energi) amplitude panjang gelombang pada polarisasi fraksi sin^2a, sedangkan pada polarisasi fraksi cos^2a tidak ada foton terpancar.

Andaikan kita memiliki sebuah sorot cahaya melewati sebuah kristal tourmaline, foton yang diserap oleh electron kristal akan mengalami polarisasi. Jika polarisasi foton berpotongan (tegak lurus) terhadap optic axis (vector s), foton akan diteruskan pada vector c, namun kita tetap mendapatkan keseluruhan fase (energi) foton pada polarisasi perpendicular (fraksi sin^2a). Jika polarisasi foton parallel (orthogonal) terhadap optic axis (vector s), tak ada foton terpancar.

Relatif terhadap superposisi keadaan (state) vector c, dalam system koordinat foton, vector g yang diciptakan oleh intensitas medan gravitasi dapat kita anggap tidak ada (hollow), karena observasi keadaan (state) foton tetap memberikan keseluruhan fase (energi) meski mengalami polarisasi. Kita akan menyebut “gerak foton relatif terhadap intensitas medan gravitasi” dengan space-like.

Karena kita hidup di dalam space-like, superposisi fase berinterferensi pada intensitas medan semesta. Jadi foton itu sendiri yang berinterferensi dengan dirinya sendiri.

Misal observasi mendapatkan posisi foton pada vector ket, maka fungsi gelombang dari foton akan runtuh dan mengalami lompatan kuantum pada keadaan (state) vector ket. Polarisasi fase pada vector bra akan diserap dan bersuperposisi pada keadaan (state) vector ket. Kelajuan foton tidak akan berubah meski jarak ke keadaan (state) vector ket lebih panjang dari jarak ke keadaan (state) vector bra. Energi foton juga tidak berubah.

Energi kelajuan sama dengan energi diam. Superposisi dan interferensi foton juga terjadi pada electron.

Massa kelajuan sama dengan massa diam.

Posted in qory dahara | 10 Comments »

Waktu melaju pada kondisi-kondisi semesta yang berbeda secara relatif

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Dengan massa yang invariant, manusia akan dapat melaju dengan kecepatan cahaya. Kita sering memandang massa milik kerangka yang bergerak dalam kondisi waktu kerangka kita yang diam, padahal kondisi waktu pada A melaju dengan aliran yang berbeda dengan kondisi waktu yang melaju pada B.

Jika menurut A bahwa 1 detik telah terjadi, maka menurut B yang mengalami pemuaian waktu, 1 detik A belum tiba, waktu pada B melaju dalam 1+2/3 detik.

Jika menurut A bahwa 1 tahun telah terjadi, maka menurut B yang mengalami pemuaian waktu, 1 tahun A belum tiba, waktu pada B melaju dalam 1 tahun 8 bulan.

Jika menurut shahib al kahfi bahwa 8 jam telah terjadi, maka menurut pasukan tentara yang mengalami pemuaian waktu, 8 jam shahib al kahfi belum tiba, waktu pada pasukan tentara melaju dalam 300 tahun.

Jika menurut ‘isa ibn maryam bahwa 2 hari telah terjadi, maka menurut manusia yang mengalami pemuaian waktu, 2 hari ‘isa ibn maryam belum tiba, waktu pada manusia melaju dalam 2000 tahun.

Khusus kasus ‘isa ibn maryam, terjadi pembuian waktu dari Fuhrer Adler selama 300 tahun, sehingga kedatangan ‘isa ibn maryam terbuai 300 tahun.

Jika menurut shahib al qubur bahwa 1 hari telah terjadi, maka menurut manusia yang mengalami pemuaian waktu, 1 hari shahib al qubur belum tiba, waktu pada manusia melaju dalam 50.000 tahun.

Penyusutan waktu berasal dari sari’u lhisab yang artinya segera perhitungan. Sedangkan pemuaian waktu berasal dari shabar. Inilah mengapa manusia disebut miskiyn artinya orang-orang yang sakinah yakni tenang atau lamban dalam perhitungan waktu.

Di sisi Allah, masa depan kita telah terjadi, contohnya Allah menginformasikan tentang ya-juj dan ma-juj, kemudia karena sari’ul hisab maka pada ayat itu juga langsung diceritakan tentang padang mahsyar (018,099).

Di sisi kita, masa depan belum terjadi. Dalam kisah shahib al kahfi, kondisi para pemuda ini berada pada arah masa depan dari waktu, sedangkan kondisi pasukan tentara berada pada arah masa lalu dari waktu. Kondisi masa lalu pasukan tentara yang jauh sedang bergerak menuju kondisi masa depan pada sisi shahib al kahfi.

Posted in qory dahara | 5 Comments »

Massa adalah invariant terhadap pengamat

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Dari cerita paradox kembar, kita akan membuat jelas kesalahmemahami dari teori relativitas. Pengamat A dengan kerangka ruang dan kondisi waktu pada pesawatnya melaju dengan 0,8 c. Dan kelajuan ini adalah invariant terhadap pengamat.

Kerangka ruang dan kondisi waktu yang melaju pada pesawat A berbeda secara relatif dengan kerangka ruang dan kondisi waktu yang melaju pada saudara kembarnya B di bumi.

Misal A dan B terpisah jarak 1 tahun + 8 bulan cahaya. Sambil mengirimkan sinyal, A melaju mendekati B. Dalam 1 tahun perjalanan A, sinyal yang dikirimkan oleh A telah tiba di B.

Agar lebih mudah dipahami, kita akan menghitung dalam satuan detik. Misal A dan B terpisah jarak 1 + 2/3 detik cahaya yakni 300.000 km + 200.000 km = 500.000 km.

Sambil mengirimkan sinyal, A melaju mendekati B. Dalam 1 detik perjalanan A, sinyal yang dikirimkan oleh A telah tiba di B.

A

waktu : 1 detik

kelajuan : 0,8 c

jarak tempuh : 240.000 km

massa : 600 kg

Dengan factor Lorentz, B menghitung

waktu : 1 + 2/3 detik

jarak tempuh : 240.000 km + 160.000 km = 400.000 km

massa : 600 kg + 400 kg = 1.000 kg = 1 ton

Ini berarti dalam 1 detik B, ia tidak melihat perubahan kelajuan A, yakni 240.000 km dalam 1 detik. Dan ini juga berarti dalam 1 detik B, ia tidak melihat pertambahan massa pesawat A, yakni 600 kg dalam 1 detik.

Memang kita dapat mengkonversi kelajuan misal dari meter per detik menjadi kilometer per jam. Kita pun dapat membuat konversi dari 240.000 km per detik menjadi 400.000 km per 1+2/3 detik.

Dalam kerangka ruang A, jarak 400.000 km menyusut menjadi 240.000 km. Ini berarti massa 1.000 kg menyusut menjadi 600 kg.

Kita dapat membuat konversi dari 1 ton per 1+2/3 detik menjadi 600 kg per detik. Ini berarti massa adalah invariant terhadap kerangka bergerak A maupun terhadap kerangka diam B, sehingga pesawat dapat dibuat melaju secepat cahaya.

Posted in qory dahara | 3 Comments »

Hubble dan Einstein

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Sebagaimana nama Hubble adalah cipher dari anak Adam a.s yakni Habil artinya keterhubungan. Seperti habli lwarid dan hablin mina naas. Lawan kata dari Habil adalah Qabil artinya keterputusan. Seperti min qabli yang sering di artikan ‘dari sebelumnya’.

Nama Einstein adalah cipher dari ‘ayn Syaythaan yang artinya mata setan. Einstein menyatakan dengan factor Lorentz bahwa tidak ada yang dapat melaju secepat cahaya.

Rona yang memerah dari sayap Azrael dapat kita sebut pergeseran merah Hubble. Mengembangnya semesta seperti kelopak mawar yang mengembang.

Kebanyakan fisikawan memahami bahwa dengan factor Lorentz, semakin mendekati kelajuan cahaya, maka pertambahan massa akan menuju ke ketakterhinggaan, sehingga akan butuh energi yang banyak dan tidak akan cukup untuk membuat sesuatu melaju secepat cahaya.

Saya akan menunjukkan bahwa mereka salah memahami. Pertambahan massa adalah pertambahan secara relatif terhadap kerangka ruang dan kondisi waktu pengamat yang diam.

Posted in qory dahara | Leave a Comment »

Gravitasi dan Elektromagnetik

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Dulu saya suka menuliskan teori fisika yang saya baca dengan aforisma yang ditulis Nietzsche dipadu dengan gaya penulisan futuhat al makkiyah ibn ‘Arabi. Saya tertarik dengan astrologi ibn ‘Arabi yang menggambarkan naar, jannah dengan Kursy Allah. Tulisan itu saya berikan kepada Wulan Gontina, ukhti yang mahasiswi fisika di Universitas Sriwijaya.

Saya banyak meminjam buku-buku fisika teori darinya. Jika membaca teori kuantum atom, saya suka memvisualisasikan dengan gambar. Salah satunya saya pernah membuat langit-langit yang ditempati oleh banyak elektron yang mengelilingi inti atom, dan pada setiap langit saya tuliskan unsur kimiawi nya sesuai elektron yang dimiliki setiap element pada satu lembar kertas karton.

Teori Gravitasi lubang hitam juga membuat saya kagum, seandainya kita dapat melihat malaikat Azrael membawa Idris a.s. memasuki wormhole. Maka kita akan melihat mereka seakan membeku seperti patung dengan gerak perlahan karena kerangka ruang dan kondisi waktu yang kita alami secara relative berbeda dengan mereka.

Pada kisah shahib al kahfi, saya pernah bertanya. Bagaimana mungkin pasukan tentara kalah dengan seekor anjing? Jika pemuda kahfi tertidur seperti kita tidur. Tidak mungkin pasukan tentara tidak bisa membunuh mereka yang tertidur?

Pada 1915, ketika resimen Inggris akan menyerang Attaturk melalui Selat Çanakkale. Dzulqarnayn dengan pesawat 1N (baca : wanen) membuat badai elektromagnetik. Ini merupakan biorhythm dari khidhir yang melubangi perahu.

Badai Elektromagnetik tidak membunuh, ini merupakan takwil dari api yang tidak membakar Ibrahim a.s. Kelakuan (behavior) gelombang dari elektromagnetik dapat membawa keadaan (state) partikel berpindah posisi ke kerangka ruang dan kondisi waktu yang berbeda secara relatif.

Sebagaimana shahib al kahfi, resimen Inggris ini dibawa ke 300 tahun di masa depan. Sebagaimana medan gravitasi dapat memperlambat waktu secara relatif. Badai elektromagnetik dapat mendelay waktu.

Ketika Azrael memasuki wormhole, kita tidak akan melihat Azrael melamban dengan rona sayap yang memerah selama 50 ribu tahun. Karena jarak yang jauh itu terlengkungkan menjadi satu hari. Kita tidak akan melihat Azrael mematung karena Azrael mengalami percepatan dari v hampir mendekati c ke v setara dengan c.

Einstein telah membatasi kecepatan bahwa kita tidak dapat membuat sesuatu melaju secepat cahaya, dan ini berarti Einstein membatasi bahwa hanya ada dunyaa tanpa ada barzakh dan akhirat.

Posted in qory dahara | 21 Comments »

Hujan Meteor

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Dengan beralaskan langit kelam, bintang gemintang dapat membuat gerak ilusi. Setelah agak lama menatap satu bintang, perlahan saya gerakkan mata saya misal ke kanan, maka bintang tadi seolah bergerak ke kiri.

Ilusi yang lain adalah membesarnya matahari di pagi hari. Padahal jika kita bandingkan dengan matahari di siang hari, ukurannya tidak berbeda. Sering di malam hari, saya melihat bintang yang berjalan, kemudian berhenti, cahayanya mulai benderang, redup, muncul kembali dan berjalan pelan kemudian menghilang di kejauhan.

Suatu malam, langit dihujani cahaya seperti perang bintang. Saat itu saya menduga para ahli santet sedang berperang. Meteor itu seakan dekat sekali melewati atap-atap rumah warga.

024,043 : …dan diturunkan dari langit dari suatu jibaal (yakni meteor) di dalam nya dari suatu (barad) es maka di shiybu dengan nya orang yang di kehendaki dan di sharifu nya dari orang yang dikehendaki, hampir sanaa kilat nya di dzahab dengan al abshaari.

002,164 : …dan apa yang diturunkan allah dari langit dari air…

Posted in qory dahara | 11 Comments »

Senjakala Bintang

Posted by qarrobin pada November 24, 2010

Pada masa SMU saya suka memandang bintang gemintang pada permulaan malam maupun pada akhir malam. Pada tahun 1999 menjelang semester akhir, musik Underground banyak digemari anak-anak remaja. Biasanya kami nongkrong di pinggiran Plaza Pulau Mas yang berada di lantai bawah Hotel King sembari menunggu senja.

Di samping Pulau Mas ada toko buku Gramedia. Selain nongkrong membicarakan festival musik, saya mengisi waktu dengan membaca buku. Di antara Sriwijaya Underground Community, seorang pemain keyboard yang bernama Bey ar-Rayyan yang juga pandai membuat puisi, memperkenalkanku dengan karya-karya Wilhelm Friedrich Nietzsche.

Karya Nietzsche merupakan bacaan yang berat. Yang membuat saya tertarik yakni salah satu judul, Senjakala Berhala. Selain Bey, saya memiliki banyak teman yang pandai membuat puisi diantaranya Hafez Zein Syahril Gumay, Mulya Victorian Sianipar, Agus, Dhekuza dan Rudi. Meski saya tidak memahami sastra, saya suka berteman dengan mereka.

Namun saya cenderung tertarik dengan fisika teori. Pada suatu senja saya nongkrong bersama anak-anak Underground di depan balai camat ¾ Ulu darat. Saya menatap langit di atas saya dan ada satu bintang yang muncul, cahayanya menjadi lebih cemerlang kemudian menghilang. Padahal bintang yang lain belum muncul dan saya perhatikan tidak ada pesawat terbang yang melintas.

Posted in qory dahara | 4 Comments »