Arch Carrying Angels

Ngobrol seputar science, quran dan hanification

Archive for Februari, 2011

Siapa Dzulqarnayn?

Posted by qarrobin pada Februari 28, 2011

Kang Agorsiloku pernah bertanya, apakah masa depan di sisi Allah sudah terjadi? Saya akan menjawab dengan cerita Dzulqarnayn, yang mempunyai dua tanduk, lambang dua corong waktu, masa depan dan masa lalu.

018,083 : wa yas-aluwna ka ‘an dziy lqarna yni qul sa -atluw ‘alay kum min hhu dzikran

dan akan ditanyakan engkau dari pemilik dua tanduk, katakan akan aku bacakan atas kamu dari nya suatu ingatan.

Dzulqarnayn adalah orang pertama yang dapat menjelajah waktu dengan menggapai pada gelombang di kelajuan cahaya. Teori tentang menggapai kelajuan cahaya juga saya temukan secara independent, lihat artikel Massa kelajuan sama dengan massa gravitasi. Selain secara gerak lurus, untuk menggapai kelajuan cahaya juga dapat dibuat dengan gerak melingkar, cincin singularity. Dimensi tempat ketika kelajuan cahaya tergapai saya sebut dengan qory dahara, kota waktu.

018,084 : inna makkannaa la hhu fiy l-ardhi wa –aatay naa hhu min kulli syay-in sababan

bahwa kami tempatkan bagi nya, di dalam bumi dan kami berikan ia dari tiap sesuatu, suatu sebab.

Masa depan dapat menjadi sebab, yang mengubah masa lalu dan meng’aqibatkan masa depan berubah. Dzulqarnayn bukan nama asli, namun merupakan nama panggilan. Nama asli Dzulqarnayn adalah Axel Heiberg, seorang engineer (Jerman, saya kira) bekerja di konstruksi jalur kereta api Baghdad pada paruh kedua abad sebelumnya dan disana bertemu dengan “Mawlana Khalid Baghdadi”, seorang Muslim shufi, Axel menjadi Muslim dan memperoleh beberapa rahasia kosmik dari Baghdadi, yang ia terima dari Khidhir.

Ketika Axel jadi muallaf, orang Kristen arab yang lain memanggilnya “Al-layn” (yang terkutuk), dan dia menggunakan kata ini sebagai nama panggilan dan menyadur nya sebagai “Allein”. Kalo di Indonesia disadur menjadi Si “Alan”. Dia kemudian meneruskan rahasia-rahasia ini ke pengganti nya bersama dengan nama panggilan ini. Allein disadur ke bahasa dari setiap pengganti, jadi ia adalah “Karl Michael Allen” ketika dia dari Jerman, “Carl Michael Allan” ketika dia dari Inggris, dan “Carlos Miguel Allende” ketika dia dari Latin. “Allein” yang ke dua adalah “Jorge Luis Borges”, penulis cerita terkenal dari Argentina, dan karena itu “Carlos Miguel Allende”, orang yang sama yang menurut dugaan orang menulis “Allende Letters” yang terkenal kepada “Jessup” (Lihatlah buku case for ufos annotated, “The Aleph” dari penulis under this light). “Allein” yang terakhir adalah, tentunya, “Hans von Aiberg”, cucu dari Axel Heiberg.

Hans membedakan dua tipe dari “penjelajahan mundur dalam waktu”: Tipe yang pertama, penjelajah melewati “sphere waktu” dengan UFO nya atau apapun itu melalui lubang parellel ke diameter yang disebut “chronosphere” dan menjelajah sebagai “dirinya”, sebagaimana yang dialami Khidhir. Tipe yang kedua, penjelajah dikirim mundur ke “masa lalu” melalui beberapa “teknologi genetik”, namun dengan cara ini dia tidak dapat menjelajah sebagai “dirinya”, dia harus mengalami peremajaan dan melupakan masa lalunya, yang adalah masa depan terhadap kita, sebagaimana  yang dialami Joshua. Terdapat, juga, jumlah maksimum dari generasi yang boleh ia jelajahi mundur dalam waktu (Hans menkalkulasi jumlahnya). Mundur dalam waktu, dia dilahirkan kembali oleh “leluhur asal” dirinya melalui yang disebut “the external pregnancy”, sebagaimana Joshua terlahir dua kali, kemudian dibimbing dan diberikan rahasia-rahasia dari science dan teknologi masa depan oleh “tipe yang pertama” dari penjelajah yang mengunjungi. Hans sendiri mengklaim sebagai “tipe yang kedua” begitupun dengan Einstein. Dia membantah dengan mengatakan bahwa tak ada lahat (pusara) bagi penjelajah waktu, sebagaimana tidak ada bagi Einstein, karena ada yang membawa Einstein ke masa depan.

018,085 : fa –atba’a sababan

maka (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,086 : hattaa idzaa balagha maghriba sysyamsi wajada hhaa taghrubu fiy ‘aynin hami-atin wa wajada ‘inda hhaa qawman qul naa yaa dza lqarna yni immaa -an tu’adzdziba wa immaa -an ta ttakhidza fiy hhim husnan

Hingga bila sampai tempat terbenam matahari (sekitar 22 Desember ke NorthWest), mendapati nya terbenam di dalam suatu mata air (berlumpur) hitam (antara Thule Qaanaaq dan Ellesmere di Geomagnetic Pole), dan mendapati di lantai nya suatu kaum (ras Nefilim), berkata kami hai dzulqarnayn jika apa supaya mengadzab, dan jika apa supaya mengambil di dalam mereka suatu kebagusan.

Pada penjelajahan pertamanya ke masa lalu, Axel sampai di Laut Hitam. Pohon Sidrah juga memerah disini. Axel mendapati ras Nefilim. Pada awalnya Axel mengira tempat ini adalah Kanada di sebelah utara pulau gletser. Kemudian Khidhir muncul dan mengatakan bahwa terdapat kutub geomagnetic yang berpindah dari Utara Kanada ke Laut Hitam.

Tempat kutub geomagnetik yang baru ini diberi nama Thule Qaanaaq, Bagian Utara GreenLand, Negara Dzulqarnayn di masa lalu. Tiga pulau Greenland, Pulau yang hijau dahulunya, kita bisa bilang. (Kini di atasnya ditutupi dengan es seperti satu pulau, tapi foto-foto satelit dan lebih mengejutkan pada peta Piri Reis adalah tiga pulau.)

018,087 : qaala –ammaa man zhalama fa sawfa nu ‘adzdzibu hhu tsumma yuraddu –ilaa rabbi hhi fa yu’adzdzibu hhu ‘adzaaban nnukran

Berkata (Dzulqarnayn), adapun sesiapa zhalim (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya) maka sawfa kami ‘adzab ia, kemudian yuraddu kepada rabb nya, maka di’adzab ia, suatu ‘adzab suatu nukra

018,088 : wa –ammaa man –aamana wa ‘amila shaalihan fa la hhu jazaa-an alhusnaa wa sa na quwlu la hhu min –amri naa yusran

dan adapun sesiapa berpendirian dan mengerjakan suatu kebajikan maka bagi nya balasan yang bagus dan akan kami titahkan bagi nya dari perintah kami suatu yang mudah.

018,089 : tsumma –atba’a sababan

kemudian (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,090 : hattaa idzaa balagha mathli’a sysyamsi wajada hhaa tathlu’u ‘alaa qawmin llam na j’al la hhum min duwni hhaa sitran

Hingga bila sampai tempat muncul matahari (sekitar 22 Juni ke NorthEast), mendapati nya muncul atas suatu kaum yang belum kami jadikan bagi mereka dari seberang nya (di Axel Heiberg Island) suatu perlindungan (setiran).

Pada penjelajahan keduanya ke masa lalu, Axel sampai di Utara Kanada. Pohon Sidrah memerah disini yang dari seberang nya di kelilingi es yang luas dengan kedinginan -45 centigrade. Axel berada pada kutub geomagnetic lama, dan menamakan pulau itu dengan namanya, Axel Heiberg Island.

018,091 : kadzaalika wa qad ahath naa bi maa laday hhi khubran

Demikian dan sungguh kami liputi dengan apa yang di sisi nya suatu khabar

018,092 : tsumma -atba’a sababan

kemudian (dzulqarnayn) mengikuti suatu sebab

018,093 : hattaa idzaa balagha bayna ssadda yni wajada min duwni hhimaa qawman llaa yakaaduwna yafqahhuwna qawlan

hingga bila sampai di antara dua bendungan, mendapati dari seberang keduanya suatu kaum yang hampir tidak difaqihkan perkataan

Pada penjelajahan ketiganya ke masa lalu, Axel tiba di antara dua lubang cacing, pintu pertama berada di bumi dan pintu ke-dua berada di planet yang lain, dan dari seberang kedua lubang cacing, yakni pada pintu ke-dua terdapat kaum ya-juj dan ma-juj yang hampir tidak faqih perkataan

065,012 : Allahhu lladziy khalaqa sab’a samaawaatin wa mina l-ardhi mitsla hhunna yatanazzalu l-amru bayna hhunna li ta’lamuw –anna llahha ‘alaa kulli syay-in qadiyrun wa –anna llahha qad –ahaatha bi kulli syay-in ‘ilman

Allah yang menciptakan tujuh langit, dan dari bumi seperti mereka, diturunkan perintah di antara mereka, bagi mengetahui bahwa Allah atas tiap sesuatu kuasa, dan bahwa Allah sungguh liputi dengan tiap sesuatu suatu ilmu

042,029 : wa min –aayaati hhi khalqu ssamaawaati wa l-ardhi wa maa batstsa fiy hhimaa min daabbatin wa hhuwa ‘alaa jam’i hhim –idzaa yasyaa-u qadiyrun

dan dari ayat-ayat Nya, penciptaan langit dan bumi dan apa yang disebarkan di dalam mereka dari suatu yang melata dan Dia atas mengumpulkan mereka bila dikehendaki kuasa.

018,094 : qaaluw yaa dzaa lqarnayni -inna ya-juwja wa ma-juwja mufsiduwna fiy l-ardhi fa hhal na j’alu la ka kharjan ’alaa –an taj’ala bayna naa wa bayna hhum saddan

berkata hai dzulqarnayn bahwa ya-juj dan ma-juj perusak di dalam bumi maka hal kami jadikan bagi engkau suatu pengeluaran atas supaya menjadikan antara kami dan antara mereka suatu bendungan

Penduduk bumi meminta kepada Dzulqarnayn untuk menutup kedua lubang cacing itu

018,095 : qaala maa makkanniy fiy hhi rabbiy khayrun fa -a’iynuwniy bi quwwatin aj’al bayna kum wa bayna hhum radman

berkata (dzulqarnayn) apa yang ditempatkan aku di dalam nya (oleh) rabb ku lebih baik, maka sediakan aku dengan kekuatan, aku jadikan antara kamu dan antara mereka endapan (redaman)

018,096 : -aatuwniy zubara lhadiydi hattaa -idzaa saawaa bayna shshadafayni qaala nfukhuw hattaa -idzaa ja’ala hhu naaran qaala –aatuwniy -ufrigh ’alay hhi qithran

berikan aku lempengan besi, hingga bila sama antara dua kulit kerang, berkata (dzulqarnayn) pompa hingga bila menjadi ia api, berkata (dzulqarnayn) berikan (kepada) ku, (untuk) aku kosongkan atas nya suatu kitaran (diameter)

Besi adalah elemen yang dapat bertahan di dalam lubang hitam, dan Axel menggunakan besi untuk membuat black point, besi yang mengendap menjadi dimensi titik. Sama dengan lubang hitam, proses membuat black point yakni membuat elemen besi mengembang, kemudian dibuat peneguhnya menimpanya hingga horizon dari diameter yang kosong menutupi kedua kulit kerang (pintu lubang cacing)

018,097 : fa maa sthaa’uw –an yazhhharuw hhu wa maa stathaa’uw la hhu naqban

maka apa akan tunduk supaya dinampakkan ia (untuk dilalui) dan apa akan tunduk bagi nya suatu tembusan

018,098 : qaala hhaadzaa rahmatun mmin rrabbiy fa -idzaa jaa-a wa’du rabbiy ja’ala hhu dakkaa-a wa kaana wa’du rabbiy haqqan

berkata (dzulqarnayn) ini pengaturan dari rabb ku, maka bila datang janji rabb ku, menjadi ia terbuang dan adalah janji rabb ku suatu yang lengkap

021,096 : hattaa -idzaa futihat ya-juwju wa ma-juwju wa hhum mmin kulli hadabin yansiluwna

hingga bila dibukakan ya-juj dan ma-juj, dan mereka dari tiap punuk menyelinap

018,099 : wa tarak naa ba’dha hhum yawma–idzin yamuwju fiy ba’dhin wa nufikha fiy shshuwri fa jama’ naa hhum jam’an

dan kami biarkan sebagian mereka di hari itu berinterferensi di dalam sebagian (yang lain), dan dipompa di dalam terompet, maka kami kumpulkan mereka suatu kumpulan

Dzulqarnayn, dua tanduk inilah sebenarnya yang menjadi lambang di atas setiap masjid tanpa disertai lambang bintang, lambang itu bukan lambang bulan sabit. Ibrahim melarang membuat lambang bulan dan bintang.

Di sisi Allah, masa depan sudah terjadi, namun komentar saya terhadap ayat-ayat di atas perlu teman-teman buktikan sebelum menerimanya, takwil yang benar hanya di sisi Allah.

Untuk pertanyaan Kang Agorsiloku berikutnya, setelah saya baca artikel Kang Agorsiloku, saya akan mengambil inti dari pertanyaan Kang Agorsiloku.

Apakah pertemuan dua waktu relativitas mungkin terjadi?

Ambil sebuah kertas, buatlah dua lubang yang berdekatan. Sebuah partikel seperti elektron dapat melalui dua lubang pada sa’at yang sama. Selain massa, muatan elektrik nya dan magnetic moment nya, untuk mendefinisikan partikel kita tambahkan spin yang terdiri dari dua fase seperti lekukan tanah yakni gunung dan lembah. Elektron-elektron yang melapisi inti atom dapat membentuk lempengan logam yang solid. Elektron adalah jibaal dalam ukuran kecil.

027,088 : wa taraa ljibaala tahsabu hhaa jaamidatan wa hhiya tamurru marra ssahaabi, shun’a llahhi lladziy –atqana kulla syay-in –inna hhu khabiyrun bi maa taf’aluwna

dan (kamu) lihat jibaal, (kamu) hitung ia suatu yang solid, dan dia merentang (seperti) rentangan awan, perbuatan Allah yang menekunkan tiap sesuatu bahwa Ia mengabarkan dengan apa yang (kamu) lakukan.

marra = yang simetris, yang tercermin, yang sama, yang rata, yang merentang

efek pergeseran merah dari foton yang dipancarkan elektron yang menjauhi pengamat, dikarenakan posisi awal foton yang dipengaruhi oleh gerak posisi elektron yang memancarkannya sehingga terjadi efek pengembangan ruang. Begitupun efek pergeseran biru dari foton yang dipancarkan elektron yang mendekati pengamat, dikarenakan posisi awal foton yang dipengaruhi oleh gerak posisi elektron yang memancarkannya sehingga terjadi efek penyusutan ruang.

Terhadap elektron itu sendiri, elektron tidak melihat perentangan posisi awal foton. Namun terhadap pengamat secara relative terjadi perentangan posisi awal foton. Perbedaan relative ini dikarenakan pengamat benar-benar berada pada kerangka yang memiliki rentangan ruang yang dilalui elektron. Ini berarti gerak di dalam ruang adalah perentangan posisi, yakni gelombang probabilitas dari posisi.

Jangka ruang-waktu elektron berbeda secara relative dengan jangka ruang-waktu pengamat. Contoh yang lain : Ketika syihab (sinar kosmik) mencapai permukaan bumi, mereka ditemukan mengandung partikel, the μ mesons (muon) yang hidup di bumi hanya selama a millionth of a second, waktu yang singkat (tertentu) ini kita sebut hiyn di dalam al quran, meretaskan diri dengan radio-activity. Partikel-partikel muon ini tercipta (muncul) 30 km di udara ketika inti atom di atmosfer planet kita ditumbuk oleh syihab (sebagian besar proton).

Misal muon muncul di ketinggian 9,5 km dengan umur hiyn 2 μs (2 * 10^-6 s) dan meluruh menjadi elektron atau positron. Terhadap jangka ruang-waktu muon, dengan kelajuan 2,994 * 10^8 m/s (0,998 c), jarak 9500 m menyusut menjadi 600 m.

Terhadap kerangka pengamat secara relative usia hiyn muon 2 μs mengalami peremajaan waktu menjadi 31,6 μs dengan jangka ruang 9,5 km. Massa muon juga akan bertambah dengan factor Lorentz, namun pertambahan ini relative terhadap kerangka pengamat. Terhadap kerangka muon itu sendiri, tidak terjadi pertambahan massa.

Misal muon meluruh menjadi elektron dengan arah momentum tegak lurus dan melalui dua lubang pada kertas kita tadi pada sa’at yang sama

Terhadap elektron itu sendiri, elektron tidak melihat perentangan spin nya menjadi fase-fase yang berinterferensi dengan spin nya sendiri, karena rentang 9500 m menyusut menjadi 600 m. Namun terhadap pengamat secara relative terjadi perentangan posisi akhir elektron. Perbedaan relative ini dikarenakan pengamat benar-benar berada pada kerangka yang memiliki rentangan ruang yang dilalui muon sejangka 9,5 km. Ini berarti pengamat mendapatkan gelombang probabilitas dari posisi elektron yang bersuperposisi di antara rentang dua lubang yang dilalui elektron pada sa’at yang sama.

Ruas ruang yang dilalui oleh muon sebanding dengan ruas waktu yang dialami muon. Karena pengamat berada pada jangka ruang-waktu yang berbeda secara relative dengan muon, maka muon dalam syihab mencapai permukaan laut dalam jumlah besar, muon menembus tiap satu sentimeter persegi permukaan bumi, rata-rata lebih dari satu kali tiap menit.

Jadi, dengan waqtu ‘ashr, muon-muon dapat menjangkau rentang yang jauh, mereka telah melampaui masa hidup mereka dengan perhitungan kita secara relatif. Tetapi hiyn mereka bukan ‘ashr kita. Penjelajahan mereka dibuat di keabadian dahr, dan mereka hanya memasuki waqtu dahr ketika mereka kehilangan energi mereka bila tiba di permukaan laut.

Dimana, kemudian, posisi kita kini? ketika partikel diperhitungkan, waqtu menjelajah dalam dua arah secara serentak – kala dahulu dan kala kemudian pada dua lubang kertas pada sa’at yang sama. Pada kecepatan yang sangat tinggi, pada kelajuan cahaya, misalnya, dari mana waqtu datang?

Perangkat pengamatan seperti CERN dibangun untuk menghasilkan kondisi-kondisi ini. Dalam cara ini drawers of time, sebagaimana ia semestinya, dapat diciptakan dimana object-object memperoleh hanya rentang hidup yang singkat akan ditempatkan dan dicagar dalam dimensi keempat. Wadah ini akan menjadi sebuah hollow glass ring (zujaaja 024,035) di tempatkan di dalam sebuah medan dari intense (syadiid) energy dimana partikel-partikel akan berotasi begitu deras bahwa bagi mereka waqtu akan hampir dihentikan untuk muncul. Sebuah rentang hidup dari hiyn karenanya boleh jadi diberlangsungkan dan diamati selama bermenit, atau bahkan berjam. …

ini tidak harus dikira bahwa kala dahulu berlindung ke dalam kekosongan; waqtu adalah satu dan abadi, dimana kala dahulu, kala kini dan kala kemudian hanyalah roman-roman yang berbeda – “tekanan” yang berbeda, jika kalian suka – dari sebuah keberlangsungan, rekaman ketakdapatberubahan dari keberadaan yang terus-menerus.

Dalam kisah shahib al kahfi, andaikan posisi mereka sa’at itu tidak tidur, maka mereka akan melihat resultante semua gerak dan masa saat ini bersuperposisi satu sama lain untuk mencapai masa depan. Dalam waktu sekitar 8 jam, mereka mengalami bahwa kala dahulu telah selesai dan tiba di 309 tahun di kala kemudian. Bersamaan dengan itu mereka melihat ayat “…kulla yawmin hhuwa fiy sya-nin” (055,029) hanya dalam waktu 8 jam, yang seharusnya ditempuh manusia dalam 309 tahun dalam kesabaran, salah satu ilmu yang diajarkan Khidhir ke Musa.

018,067 : qaala –inna ka lan tastathiy’a ma’iya shabran

berkata (Khidhir) bahwa engkau (Musa) tidak akan sanggup sabar beserta ku.

Pada tingkat partikel muon, dalam satu detik yang kita alami, kita tidak dapat membedakan apakah kita mengalami waqtu hiyn 2 μs (2 * 10^-6 s), ataukah kita mengalami waqtu ‘ashr 31,6 μs (31,6 * 10^-6 s). Kita mengalami kedua waktu relativitas itu secara bersamaan. Pada waqtu hiyn kita mengalami bahwa kala dahulu telah selesai dan tiba di kala kemudian yakni di 2 μs, sedangkan pada waktu ‘ashr kita mengalami bahwa kala dahulu belum selesai dan masih menyisakan 29,6 μs.

Jika kita pergi ke masa lalu untuk membunuh orang tua atau leluhur kita, apakah kita tidak jadi dilahirkan sehingga tidak pernah dilahirkan?

jika si penjelajah waktu  membunuh orang tua atau leluhurnya, hal itu tidak merubah takdir kematian dari mereka, karena di masa depan mereka tetap akan mengalami kematian. Pada tipe pertama dari penjelajah waktu, ia pergi sebagai “dirinya sendiri”, jadi ia akan tetap hidup dan akan mengalami kematian sesuai waqtu yang mengalir relatif terhadap dirinya.

Apakah bisa si penjelajah waktu pergi ke masa depan untuk bertemu cucu keturunan mereka?

Dalam kisah shahib al kahfi, jika salah satu dari mereka sudah memiliki anak, dan keturunan berlanjut, maka ia bisa menemui cucu keturunan nya. Begitupun jika salah satu dari mereka belum memiliki anak, maka ia tidak mempunyai cucu keturunan untuk ditemui.

Posted in al quran, haniif, qory dahara, Science, Sejarah Islam, Time Travelling | Dengan kaitkata: | 29 Comments »