Waktu melaju pada kondisi-kondisi semesta yang berbeda secara relatif
Posted by qarrobin pada November 24, 2010
Dengan massa yang invariant, manusia akan dapat melaju dengan kecepatan cahaya. Kita sering memandang massa milik kerangka yang bergerak dalam kondisi waktu kerangka kita yang diam, padahal kondisi waktu pada A melaju dengan aliran yang berbeda dengan kondisi waktu yang melaju pada B.
Jika menurut A bahwa 1 detik telah terjadi, maka menurut B yang mengalami pemuaian waktu, 1 detik A belum tiba, waktu pada B melaju dalam 1+2/3 detik.
Jika menurut A bahwa 1 tahun telah terjadi, maka menurut B yang mengalami pemuaian waktu, 1 tahun A belum tiba, waktu pada B melaju dalam 1 tahun 8 bulan.
Jika menurut shahib al kahfi bahwa 8 jam telah terjadi, maka menurut pasukan tentara yang mengalami pemuaian waktu, 8 jam shahib al kahfi belum tiba, waktu pada pasukan tentara melaju dalam 300 tahun.
Jika menurut ‘isa ibn maryam bahwa 2 hari telah terjadi, maka menurut manusia yang mengalami pemuaian waktu, 2 hari ‘isa ibn maryam belum tiba, waktu pada manusia melaju dalam 2000 tahun.
Khusus kasus ‘isa ibn maryam, terjadi pembuian waktu dari Fuhrer Adler selama 300 tahun, sehingga kedatangan ‘isa ibn maryam terbuai 300 tahun.
Jika menurut shahib al qubur bahwa 1 hari telah terjadi, maka menurut manusia yang mengalami pemuaian waktu, 1 hari shahib al qubur belum tiba, waktu pada manusia melaju dalam 50.000 tahun.
Penyusutan waktu berasal dari sari’u lhisab yang artinya segera perhitungan. Sedangkan pemuaian waktu berasal dari shabar. Inilah mengapa manusia disebut miskiyn artinya orang-orang yang sakinah yakni tenang atau lamban dalam perhitungan waktu.
Di sisi Allah, masa depan kita telah terjadi, contohnya Allah menginformasikan tentang ya-juj dan ma-juj, kemudia karena sari’ul hisab maka pada ayat itu juga langsung diceritakan tentang padang mahsyar (018,099).
Di sisi kita, masa depan belum terjadi. Dalam kisah shahib al kahfi, kondisi para pemuda ini berada pada arah masa depan dari waktu, sedangkan kondisi pasukan tentara berada pada arah masa lalu dari waktu. Kondisi masa lalu pasukan tentara yang jauh sedang bergerak menuju kondisi masa depan pada sisi shahib al kahfi.
Kiamat, Lalu Surga dan Neraka itu, Sudahkah Terjadi? « Sains-Inreligion said
[…] bukan soal Jabariah atau Qadariah. Ini hanya bertanya kembali : Apakah masa depan di sisi Allah sudah terjadi?. Lantas, semua kejadian memiliki jalurnya masing-masing. Paralel ?. Untuk seorang programmer, […]
ibloggerz (aburazziq) said
jadi ingat teori saya tentang buku lawh al mahfudz….bahwa dari sisi Allah alam semesta itu sudah terjadi lengkap dengan berbagai opsi hingga selesainya MASA itu sendiri.
kangen sama ulasan-ulasan @kang termasuk kangn dengan terjemahan2 quran yang “membuka mata”.
mampir @kang ke tempat saya yang baru…kebetulan jadi punya dua nih saya… 🙂
qarrobin said
kalo teorinya diposting kasih linknya kesini yang Kang
ini ada artikel yang mengulas syaythaani(n)rrajiym
ok, langsung ke TKP
muhammad hakim said
apakah semua adegan dalam game komputer (seperti PES atau Winning Eleven) sudah terjadi atau dipersiapkan kemungkinan terjadinya…?
qarrobin said
sepertinya udah disiapkan kemungkinan terjadinya