ma’aarij (wormhole)
Posted by qarrobin pada Juni 28, 2010
070,001 : sa-ala saa-ilun bi ‘adzaabin waaqi’in
Dipinta suatu permintaan dengan suatu ‘adzab suatu timpaan
070,003 : mmina llahi dzii lma’aarij
Dari Allah yang mempunyai tempat-tempat naik
070,004 : ta’ruju lmalaa-ikatu wa rruuhu ilay hi fii yawmin kaana miqdaaru hu khamsiina alfa sanatin
Naik malaikat dan ruh kepada Nya di dalam satu hari adalah yang dikuasakan ia lima puluh ribu tahun
023,099 : hattaa idzaa jaa-a ahada humu lmawtu
Hingga bila datang seorang mereka kematian
023,100 : wa min waraa-i him barzakhun ilaa yawmi yub’atsuun
Dan dari hadapan mereka suatu barzakh (hyperspace) kepada hari dibangkitkan
Ketika Azrael mendatangi kita, sebuah wormhole terbuka. Hyperspace ini disebut sebagai jembatan Einstein-Rosen. Satu hari di dalam barzakh dilatasi waktu nya berbanding secara relative 50 ribu tahun di bumi.
∆t = ∆t₀ / √1-v2/c2
Sebelum kita membahas kelajuan v yang dapat menciptakan wormhole, terlebih dahulu kita akan mencari tetapan c yang berlaku di setiap medan gravitasi. Tanpa tetapan ini, maka teori relativitas umum akan gugur.
Menurut teori relativitas khusus, kelajuan cahaya adalah konstan. Namun di dalam medan gravitasi yang kuat, misal di dalam blackhole yang berputar, kita akan melihat cahaya melaju zillion m/s di luar event horizon. Tetapan apakah yang harus ditemukan Einstein untuk mendukung postulat dari teori relativitas umum yang menyatakan bahwa setiap kejadian fisika akan terlihat sama di semua medan gravitasi.
Sebelum menemukan tetapan semesta ini, kita harus terlebih dahulu menerima bahwa :
- Dimensi garis dan dimensi ruang bergantung pada kerangka acuan pengamat
- Gerak lurus dan gerak lengkung bergantung pada kerangka acuan pengamat
Waktu akan berjalan lebih lamban di dekat medan gravitasi, karenanya gravitasi memiliki cangkang-cangkang waktu. Begitupun ketika kita melaju dengan roket pada beberapa kecepatan yang berbeda, maka akan memiliki beberapa dilatasi waktu yang berbeda. Kesimpulannya, ketika kita melaju lurus pada satu kecepatan, sebenarnya kita berada pada satu cangkang dari medan gravitasi.
Misal kembar A B C berumur 20 tahun. Kembar A melaju lurus ke sebuah bintang dan balik lagi ke bumi. Kembar B melaju melengkung konstan mengitari bumi dengan kelajuan yang sama dengan kembar A. Kembar C berada di bumi. Kembar A dan B akan berumur 50 tahun, sedangkan kembar C akan berumur 70 tahun. Jadi kita dapat menyatukan teori relativitas khusus dan teori relativitas umum.
Ketika kita mengubah kelajuan kita secara bertahap, maka kita sebenarnya sedang melubangi ruang-waktu. Kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya akan membuat wormhole. Jika kelajuan ini kita jadikan kelajuan putar sebuah blackhole, maka blackhole ini akan menjadi wormhole.
Sekarang kita akan mencari tetapan c yang berlaku untuk semua pengamat di setiap medan gravitasi yang berbeda.
032,005 : yudabbiru l amra mina ssamaa-i ilaa l ardhi tsumma ya’ruju ilay hi fii yawmin kaana miqdaaru hu alfa sanatin mmimmaa ta’udduun
Mengatur urusan dari langit kepada bumi kemudian naik kepada Nya di dalam satu hari adalah yang dikuasakan ia seribu tahun dari apa kamu membilang
Kelajuan cahaya adalah tetap di luar medan gravitasi dan jika kita melihatnya di dalam kerangka acuan kita. c = 299792.458 km/sec
Tetapi ada paradox di dalam teori relativitas umum ketika pengamat di luar blackhole melihat kelajuan cahaya di dalam blackhole, cahaya terlihat melamban. Dan dikatakan bahwa di dalam blackhole, teori relativitas umum tidak berlaku lagi. Ini karena kelajuan cahaya kelihatan berubah-ubah dengan intensitas medan gravitasi.
Apakah kelajuan cahaya bukan suatu tetapan? Dan apakah teori relativitas umum akan runtuh? Tetapi Allah memberikan kita tetapan yang berlaku di setiap intensitas medan gravitasi, sehingga kelajuan cahaya menjadi suatu tetapan dan teori relativitas umum tidak runtuh. c = 1000 tahun /1 hari.
Karena kelajuan cahaya adalah suatu tetapan di luar medan gravitasi, maka kita juga akan menghitung tetapan 1000 tahun/1 hari di luar medan gravitasi. c = 1000 * 12 L’ /t’
L adalah panjang orbit bulan di dalam medan gravitasi matahari selama 29.53059 hari synodic. Karena berdasarkan pensejajaran bumi-bulan-matahari, panjang orbit bulan ini lebih besar dari satu thawaf.
Jika kita menghitung panjang orbit bulan di luar medan gravitasi, satu kali thawaf terbentuk selama 27.32166088 hari sidereal
ø = (360 degrees / 365.2421987 heliosentric revolution) x 27.32166088 sidereal days
ø = 26.92952225 degrees
L’ = V x 27.32166088 sidereal days x cos ø
Wajah bulan selalu menghadap ke bumi dengan permukaan yang sama, jadi kita dapat menggunakan keliling orbit bulan sebagai tetapan
L’ = 2 π R’/t’ x 27.32166088 sidereal days x cos ø
V = 2 π R’/t’
t’ adalah satu hari bumi yang dihitung di luar medan gravitasi
1 hari matahari synodic 86400 sec = 24 jam
1 hari bintang sidereal 86164.0906 sec = 23 jam 56 menit 4.0906 detik (dalam medan gravitasi matahari)
α = (360 degrees / 365.2421987 heliosentric revolution) x (86164.0906 sec/86400 sec) = 0.9829560917 degrees
t’ = t / √ (cos α)
t’ = 86170.43114 seconds (6 seconds increase from 86164.0906 sec).
R’/t’ adalah tetapan gravitasi 3.976120966, jadi kita dapat mencari nilai R dan V
R’ / t’ = R cos ø / t’
3.976120966 = R cos ø / t’
R = 3.976120966 * t’ / cos ø
R = 3.976120966 * 86170,43114 / cos(26,92952225)
R = 384.295,4029618243
V = 2 π R cos ø /t’
V = 2 * 3,141592654 * 384.295,4029618243 cos(26,92952225) / 86170.43114
V = 3682,3640350 km/hr
L’ = V x 27.32166088 sidereal days x cos ø
c = 1000 * 12 L’ /t’
c = 1000 * 12 * V * 27.32166088 sidereal days * cos ø /t’
c = 1000 * 12 * 3682,3640350 km/hr * 655.71986 hr * cos(26,92952225) / 86170.43114
c = 299792.458 km/sec
L’/t’ adalah sebuah tetapan, jika pengamat pada suatu blackhole melihat nilai L’ meningkat 50 kali, maka nilai t’ juga akan meningkat 50 kali. Meskipun pengamat pada suatu blackhole melihat kelajuan cahaya di luar medan gravitasi zillion m/s. Dengan tetapan 12000 L’/t’, semua pengamat akan selalu mendapatkan nilai c = 299792.458 di setiap intensitas medan gravitasi. Jadi 12000 L’/t’ adalah tetapan semesta yang dicari Einstein selama ini.
Dengan ditemukannya tetapan 12000 L’/t’, maka teori relativitas umum dikukuhkan dan berlaku meski di dalam suatu blackhole.
Sekarang setelah kita mendapatkan tetapan yang berlaku di setiap intensitas medan gravitasi semesta, kita akan mencari kelajuan yang dapat menciptakan wormhole.
∆t = ∆t₀ / √1-v2/c2
v = c √1-∆t₀2/∆t2
∆t₀ adalah waktu dalam kerangka acuan malaikat (1 hari)
∆t adalah waktu dalam kerangka acuan manusia (50 ribu tahun)
v = c √1-12/(50000*12*27.32166088)2
v = c * 0.9999999999999981
v = 299792.4579999994 km/s
Dengan kelajuan ini, malaikat Azrael membuat wormhole. Jika kita terapkan kelajuan ini pada kahfi yang berputar, maka akan tercipta dimensi hyperspace, dan jembatan Einstein-Rosen menjadi kenyataan. Di ma’aarij ini kita akan melihat Azrael mengepakkan sayap nya dalam gerakan lamban, kemerah-merahan dan redup warna nya. Sebaliknya Azrael akan melihat kita dalam gerakan cepat, kebiru-biruan dan cemerlang.
Secara alami terjadinya wormhole tersambung blackhole yang jauh, bagaimanapun dengan dilatasi waktu kurang dari 50 ribu tahun, dua pintu wormhole tidak dapat tersambung, karena itu wormhole tidak dapat terbentuk.
cekixkix said
Oey…. Preeetamaxx…. dulu, baru baca.. Cekixkix..kix..kix…
aditya said
apa kabar bang qarrobin?lama b\gt ndak terdengar kabarnya?
qarrobin said
alhamdulillah kabar baik…biasa sibuk mencari rezeki
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? « Kanzunqalam's Blog said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
DMHS said
Salam All,…Terbukanya wormhole throat semestinya melibatkan partikel2 berdimensi tinggi semacam tachyon dan itu akan dapat di jumpai dalam superstring atau persamaan2 gelombang scalar
qarrobin said
Malaikat diciptakan dari tachyon jadi mereka dapat membuat wormhole
terima kasih tambahannya
eko said
tulisan sampean sangat menarik. terimakasih.
Eko H (ekoh4riyanto.wordpress.com)
qarrobin said
blog sampean malah ada terjemahan buku The Grand Design, izin save ya Mas Eko
abu hanan said
assalamualaikum
sekedar utk mengingatkan saya jika mampir di bagian ini,,,
ada konstanta yang bernilai relatif namun menghasilkan perhitungan yang sama (adil) yaitu kematian.
saya mohon diri dulu,waktu sangat terbatas utk analisa artikel diatas.
syukron wa jazakumullah
wassalam
Bukti Kecerdasan Ajaran Islam « Perjalanan Oedi_ku said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? | Khairul Azam said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Bukti Kecerdasan Ajaran Islam: Tentang Alien dan Wormhole? | said
[…] mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). Sebagaimana firman Allah SWT […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? « JANGAN LUPA COMMENTS ! ! said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? « CyberMozart Blog said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Bukti Kecerdasan Ajaran Islam: Tentang Alien dan Wormhole? « AS Vaquexalion : Success Is The Answer said
[…] mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). Sebagaimana firman Allah SWT […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? « aguspurnomosite said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? | kholiatulm said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Amin said
jadi sekarang siapa yang mau meneliti ka’ba ,ea mungkin jg Allah menarik nabi isa AS lewat sistem itu .hehehe (nyempluk ka’ba naik ke atas ,dodol hahaha
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? | Merlung's Blog said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Teori Isra Miraj berkunjung ke Bintang Sirius ? « Kanzunqalam's Blog said
[…] Qur’an, kita mengenal istilah Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij). Sebagaimana Firman ALLAH […]
fenomena wormhole (lubang cacing) dalam Al-Qur’an | ricogarcia21 said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Teori Isra Miraj berkunjung ke Bintang Sirius ? | Zakat|infaq|shodaqoh|wakaf said
[…] Al Qur’an, kita mengenal istilah Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij). Sebagaimana Firman ALLAH […]
yana indrayana sk said
kalau memang itu kejadian tertulis dalam Al Qur’an. jelas itu pasti terjadi, hanya masalahnya, manusia belum mampu membuktikanya……..
Teori Isra Miraj berkunjung ke Bintang Sirius ? | RIISISAMFARO (RIsalah ISlam IStimewa AManah FAthonah ROhmah) said
[…] Al Qur’an, kita mengenal istilah Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij). Sebagaimana Firman ALLAH […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? | RIISISAMFARO (RIsalah ISlam IStimewa AManah FAthonah ROhmah) said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber :Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? » BDI PT ARUN LNG said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole? | Cruising Science said
[…] (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Pengenalan Fenomena Wormhole, Menurut Al Qur’an? | Kiblat Indonesia said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Identifikasi Fenomena Wormhole, menurut Al Qur’an? – MaCaM2.CoM said
[…] Beberapa Cendikiawan Muslim, mengidentifikasikan adanya Wormhole-Ma’aarij, yakni tempat-tempat naik para malaikat (sumber : Ma’aarij (Wormhole)). […]
Teori Isra Mi’roj Menembus Portal-Portal Ghoib Hingga Ke Bintang Sirius – Pikiranmu said
[…] Al Qur’an, kita mengenal istilah Ma’aarij, yakni tempat-tempat naikpara malaikat (sumber : Ma’aarij). Sebagaimana Firman ALLAH […]